Koran
Harian Pelita
Dengan taglinenya : Persatuan Umat Kesatuan Bangsa.
Sejarah : Nomor perdana koran Pelita terbit pada
tanggal 1 April 1974. Ia lahir dari keputusan sidang kabinet RI yang dipimpin
Presiden RI ketika itu, HM Soeharto (Pak Harto). Pak Harto menegaskan dalam
sidang kabinet itu, antara pemerintah dan mayoritas umat Islam Indonesia perlu
ada komunikasi timbal balik. Ini dianggap perlu, sehingga pemerintah secara
langsung dapat menyampaikan informasi dan tuntunan dalam mengisi pembangunan
nasional di satu sisi, sedangkan pada sisi lain umat dapat pula menyalurkan aspirasinya.
Sejarah HARIAN PELITA adalah sejarah perjalanan pers
Indonesia. Melewati pergulatan politik pada zamannya, beberapa kali dibreidel,
beberapa kali tersandung dalam persoalan internal, dan survive hingga era
kemerdekaan pers yang sangat bebas saat ini, menjadikan Harian Pelita semakin
dewasa menghadapi tantangan zaman. Semua itu demi idealisme ”Persatuan Umat dan
Kesatuan Bangsa” sebagaimana motto suratkabar ini.
Penghubung Antar Daerah
KORAN HARIAN PELITA sejak lama dikenal
sebagai Moeslem Oriented Newspaper. Julukan itu masih dipegang
oleh berbagai kalangan di luar negeri hingga saat ini. Meskipun berorientasi Islam
namun dengan konsep pemberitaan Harian Pelita juga dirancang untuk dapat dibaca
pembaca dari latar belakang agama, suku, golongan-golongan berbeda.
HARIAN PELITA
mengumandangkan diri sebagai koran yang ”independen” sejati, artinya bukan
sebagai suratkabar yang berhaluan politik ke partai tertentu; dan
terhadap pemerintah bersikap sebagai suratkabar yang tak segan-segan
menyampaikan kritik membangun untuk kemaslahatan umat dan bangsa, sebagaimana
motonya ”Persatuan Umat dan Kesatuan Bangsa”.
HARIAN PELITA meletakkan objektivitas dalam pemberitaan, dengan
garis ideologi yang jelas dan tegas yakni Pancasila, UUD 1945 dan NKRI. Kritik
membangun disampaikan dengan senafas ideologi itu dan demi pembangunan manusia
dan bangsa Indonesia yang sesuai amanat Pembukaan UUD 1945 .
Saat ini HARIAN PELITA dalam operasioalnya memiliki visi
baru sebagai ”Koran Nasional, Penghubung Antar-Daerah”, sebagai
wujud tanggung jawab suratkabar ini untuk mempersatukan daerah-daerah dan
mengangkat prestasi dan persoalan daerah-daerah ke pentas nasional.
Selain itu, terkandung juga strategi baru manajemen melalui perluasan jaringan
koresponden, perwakilan dan agen di berbagai daerah, untuk semakin menambah
tiras maupun iklan. Saat ini, porsi halaman dengan pemberitaan dari
daerah menempati 45 % dari keseluruhan isi berita.
Selain Itu, HARIAN PELITA adalah satu-satunya koran yang
memiliki porsi pemberitaan yang banyak untuk lingkungan TNI-Polri ( 3 halaman),
hal itu akan semakin meneguhkan misi harian pelita untuk Persatuan Umat dan
Kesatuan Bangsa
Rubrikasi Unggulan Koran Harian Pelita, antara lain : Antar
Daerah, Derap TNI – Polri, Pendidikan & Agama, Politik Dan
Hukum, Ekonomi, Olah Raga, Hiburan Dan Gaya Hidup
Profil Pembaca Koran Harian Pelita
Usia Pembaca :
10 s/d 18 tahun :
3,00%
19 s/d 25 tahun : 17,50%
26 s/d 40 tahun : 35,75%
41 s/d 60 tahun : 11,50%
Usia Kelamin Pembaca :
Pria 65 % Wanita 35 %
Latar Belakang Pendidikan :
SD s/d SLTP : 1,25%
SLTA : 21,30%
Diploma, Sarjana, Pasca Sarjana :
52,60%
Lain-lain : 24,85%
Berdasarkan Profesi
Pegawai Negeri & Pegawai BUMN, TNI/Polri :
47,50%
Pegawai Swasta & Wiraswasta :
33,40%
Pelajar & Mahasiswa :
9,60%
Lain-lain : 9,50%
Mau Pasang Iklan di Harian Pelita?
Hubungi Kami Kreatif Media Nusantara (KMN Media) di
Grand Slipi Tower 5Th Floor
Jl.Letjen S.Parman Kav.22-24 Jakarta 11480
Phone (021) 29866311/9 Hotline Iklan | 0811-8382-000
Kreatif Media Nusantara
Refresentative Office :
Jl.Suryopranoto Harmoni 50A
Jakarta Pusat
Phone : 021- 22-630-458 Hotline Iklan | 0811-8382 000